Legenda Desa (Sasakala)
………………………………………………………………………………………………………………
Pada
tahun 1923 atas usaha kedua Juragan Lurah antara Desa Lunjuk dan Desa
Haur Kuning digabungkan menjadi satu desa yang diberi nama Desa
Talagasari. Nama tersebut diambil dari nama talaga (danau/situ) yang berada di blok Ranca Kuda dan sari (indah dan menarik). Dari sinilah nama desa Talagasari diambil yang artinya : (Talagasari= Danau yang sangat menarik)
Terbentuknya Desa Talagasari
Catatan
sejarah Desa Talagasari menerangkan bahwa cikal bakal berdirinya Desa
Talagasari adalah hasil penggabungan dari dua desa yaitu Desa Lunjuk dan
Desa Haur Kuning, Desa Lunjuk sendiri adalah hasil penggabungan dari
Desa Lunjuk Hilir dan Desa Lunjuk Girang yang selanjutnya Desa
Talagasari dipecah lagi menjadi Desa Talagasari dan Desa Hegarsari
(sampai sekarang).
a.Desa Lunjuk Hilir (sebagai cikal bakal berdirinya Desa Talagasari)
Menurut
sejarah Desa Lunjuk Hilir berada di sebelah timur jalan raya menuju ke
Garut dan Bandung antara 48,15 km dan 47,14 km adapun batas-batasnya
sebagai berikut:
- sebelah barat jalan raya Garut –Bandung
- sebelah timur berbatasan sungai Cijagra ( Desa Cangkuang dan Desa
Cikembulan)
- sebelah selatan berbatasan dengan Desa/Kecamatan Leles.
- sebelah utara berbatasan dengan Sungai Cicatur.
Kampung-kampungnya :
1.Lunjuk Peuntas 5.Pabrik
2.Lunjuk Hilir I 6.Garduh
3.Lunjuk Hilir II 7.Bojong Citeula
4.Cigugur 8.Citeureup
Sungai-sungainya :
1.Cijagra yang menjadi batas desa.
2.Citengah 4.Cipala
3.Cipancar 5.Cicatur
Jalan-jalannya:
1.Jalan Lunjuk Hilir yang berada di Cigugur sampai Lunjuk Hilir.
2.Jalan Citeureup yang berada di Citeureup sampai Bojong Citeula bersambung dengan jalan Lunjuk Hilir.
Luas tanah : 91.910 ha
Tanah
tersebut terdiri dari sawah kelas 1,2,3,4,5,6 tanah darat,
jalan,sungai,kolam, dan kuburan ada kuburan Islam dan non-Islam, sawah
terdiri dari sawah pengairan tradisi dan sawah tadah hujan.Sawah
tersebut pemiliknya banyak luar desa dan kecamatan diantara sawah
kepunyaan orang kaya di Kecamatan Leles, Banyuresmi, Tarogong,dan warga
setempat. Sawah terdiri dari blok-blok Cijagra,Cijagra Hilir, Depok,
Cipatat, Sawah Leuga, Sela Gedang, Ranca Bungur, Lunjuk Hilir, Lunjuk
Wetan, Panogan, Citeureup Kidul, Astana, Sindang Waas.
Jumlah penduduk : belum dihitung karena ketika itu datanya hilang.
Agama : Desa Lunjuk Hilir mayoritas beragama Islam.
Pemerintahan : Desa Lunjuk Hilir dikepalai oleh seorang Juragan Lurah
(Raden Mas Djayasasmita, berasal dari Desa Cangkuang Leles).
Mata pencaharian : bercocok tanam.
b. Desa Lunjuk Girang (sebagai cikal bakal Desa Talagasari)
Menurut
sejarah Desa Lunjuk Girang berada disebelah barat jalan raya Garut dan
Bandung antara 48,10 km dan 47,45 km,adapun batas-batasnya sebagai
berikut :
-Sebelah barat Desa Haur Kuning.
-Sebelah timur jalan raya bandung –Garut yang jadi batas Desa Lunjuk Hilir.
-Sebelah selatan Sungai Cipala batas percil dengan Desa Leles dan Sungai
Cipancar.
-Sebelah utara batas percil Desa Karang Tengah.
Jalan-jalannya :
Penggabungan Desa Lunjuk Hilir dengan Desa Lunjuk Girang
1. Sejarah Desa Lunjuk
Pada
tahun 1912 berkat usaha kedua juragan lurah Desa Lunjuk Hilir yaitu Rd
Mas Djajasasmita yang berasal dari Desa Cangkuang dengan Juragan Lurah
Desa Lunjuk Girang yaitu Juragan Lurah Raksadiguna yang berasal dari
Lebak Baeu,Desa Lunjuk Hilir digabungkan dengan Desa Lunjuk girang
menjadi Desa Lunju.
Untuk
menentukan pimpinannya maka di desa baru tersebut diadakan pemilihan
Juragan Lurah dan dipilih langsung oleh rakyat yang dimenangkan oleh
Raden Mas Djaja Sasmita namun pada akhir tahun 1912 meninggal dan
digantikan oleh seorang Opang (Polisi Desa) yang berpangkat Kopral yang
bekerja di onder distrik Kadungora yaitu Suminta sampai tahun 1915.
Pada
tahun 1915 pemerintahan Suminta berakhir dan diganti oleh Muh.Idjroi
yang berasal dari Kp Salamnjah dan berakhir pada tahun 1923.
Pada
pemerintahan Juragan Lurah Raden Mas Djaja Sasmita sampai dengan
Juragan Lurah Muh. Idjroi mulai ada konde (sekarang urunan desa).
Pada akhir pemerintahan Muh. Idjroi tahun 1923 maka masyarakat memberikan gelar kepada beliau Juragan Lurah Hormat .
Digabungkannya Desa Lunjuk dengan Desa Haur Kuning hingga terbentuknya Desa Talagasari.
Pada
tahun 1923 atas usaha kedua Juragan Lurah antara Desa Lunjuk dan Desa
Haur Kuning digabungkan menjadi satu desa yang diberinama Desa
Talagasari. Nama tersebut diambil dari nama talaga (danau/situ) yang
berada di blok Ranca Kuda. dari
sinilah sinilah nama desa Talagasari diambil yang artinya :
Talaga=danau, Sari = sangat menarik (Talagasari= Danau yang sangat
menarik)
Batas-batas Desa Talagasari setelah digabungkan :
1. Sebelah barat berbatasan dengan Sungai Ciharus (Desa Rancasalak)
2. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Cikembulan (Desa Neglasari) Kadungora.
3. Sebelah selatan Desa Lekor (Kandang Mukti, Lembang, Salamnunggal dan Desa Leles,
4. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Karang Tengah (Karangmulya)
Kampung-kampungnya :
1.Kp.Lunju Peuntas 15.Kp.Neglasari
2.Kp.Lunjuk Hilir I 16.Kp.Geger Junti
3.Kp.Lunjuk Hilir II 17.Kp.Biru
4.Kp.Cigugur 18.Kp.Lebak Baeu
5.Kp.Pabrik 19.Kp.Citangtu
6.Kp.Gardu 20.Kp.Pataruman
7. Kp.Bojong Citeula 21.Kp.Sigung
8. Kp.Citeureup 22. Kp.Baduyut
9.Kp.Palasari 23. Kp.Kerenceng
10.Kp.Lunjuk Girang 24. Kp.Balubur
11.Kp.Salamanjah 25.Kp.Malaka
12.Kp.Salamanjah Wetan. 26.Kp.Naringgul
13.Kp.Caringin/Cisompet 27. Kp.Haur Kuning
14.Kp.Halteul 28. Kp. Nusa
Sungai-sungainya :
1. Sungai Cijagra yang menjadi batas Desa 7. Sungai Cigegerjunti
2. Sungai Citengah 8. Sungai Cimuri Jawa
3. Sungai Cipancar 9. Sungai Cigunung Agung
4. Sungai Cipala 10. Sungai Ciharus
5. Sungai Citeureup
6. Sungai Cicatur
Jalan-jalannya :
1. Jln. Surayuda di Kp.Lunjuk Hilih sampai ke Bojong Citeula
2. Jln, Optik Kp.Citeureup sampai Bojong Citeula.
3. Jln. Pager Betis Kp.Lunjuk Girang sampai Pataruman
4. Jln. Raksaguna Kp.Salamanjah sampai dengan Kp.Naringul
5. Jln. Neglasari mulai batas jalan raya sampai Kp.Malaka.
6. Jln. Malaka Kp.Malaka sampai batas Desa Rancasalak.
Luas Tanah : 453.730 ha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar